• Pilih Bahasa :
  • indonesian
  • english

Audiensi Tindak Lanjut Rekomendasi Akreditasi Internasional ASIIN dan Review Kurikulum Prodi Gizi dengan AIPGI

  • Terakhir diperbaharui : Selasa, 15 Juli 2025
  • Penulis : Devi Puspita Sari, S.Komp
  • Hits : 119

FIKES UPNVJ - Program Studi Gizi Program Sarjana FIKES UPN "Veteran" Jakarta telah melaksanakan kegiatan audiensi bersama Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) pada hari Rabu, 18 Juni 2025, bertempat di Departemen Gizi Masyarakat, FEMA, IPB University.

WhatsApp_Image_2025-07-15_at_11.50.38.jpeg

Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari hasil akreditasi internasional yang merekomendasikan perlunya perbaikan dan penyesuaian kurikulum agar lebih selaras dengan standar global, perkembangan ilmu pengetahuan, serta kebutuhan dunia kerja. Salah satu rekomendasi penting adalah mengenai pemutakhiran substansi mata kuliah serta pemadatan jumlah SKS untuk meningkatkan efisiensi dan relevansi pembelajaran. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan yaitu Wakil Dekan Bidang Akademik, Koordinator Program Studi Gizi Program Sarjana dan Tim Akreditasi Internasional, serta ketua umum AIPGI yaitu Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS

WhatsApp_Image_2025-07-15_at_11.50.33.jpeg

Dalam diskusi ini ketua umum AIPGI merekomendasikan rasionalisasi struktur mata kuliah (MK) dan proporsi SKS pada program Sarjana Gizi, yang dilihat sebagai transisi menuju profesi, agar beban studi lebih fokus dan terintegrasi melalui kurikulum berdampak seperti MBKM. Mereka menyarankan penggabungan MK dengan distribusi SKS kecil ke dalam sistem blok untuk mengurangi beban mahasiswa, serta penyesuaian SKS untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dialihkan ke jenjang profesi. Ujian Kompetensi Sarjana tetap dipertahankan untuk memastikan standar ilmu gizi yang seragam di seluruh Indonesia, meskipun penamaan MK dan pengembangan kurikulum disesuaikan dengan profil lulusan serta Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) masing-masing universitas. AIPGI dapat menjadi rujukan pengembangan kurikulum, namun tidak wajib diikuti mengingat perbedaan profil lulusan dan CPL antar institusi. Selain itu, diusulkan kombinasi pembelajaran konvensional dan blok, termasuk MK pilihan online di semester akhir, serta penguasaan tiga area gizi (Klinis, Masyarakat, Manajemen Penyelenggaraan Makanan) di jenjang sarjana sebelum spesialisasi profesi, dengan pelatihan sistem blok yang akan diadakan.

Audiensi ini diharapkan dapat mengawali pembaruan kurikulum yang lebih terpadu, efisien, dan responsif terhadap perubahan global. Setelah ini, tim kurikulum akan menyusun draf revisi berdasarkan hasil diskusi dan masukan dari AIPGI, yang kemudian akan dibahas lebih lanjut di internal program studi. Hal ini menunjukkan komitmen Program Studi Gizi Program Sarjana dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Gizi di Indonesia.

Informasi

Newsletter

Daftar sekarang untuk menerima berita terkini, lowongan kerja, dan informasi lainnya.

Follow Us On

f